Menikmati Wisata Istanbul Turki Kepulauan Adalar dengan Bersepeda

25 Januari 2014 19.03 By Arsyil Statistikawan 5 Komentar


Aku mau menceritakan pengalaman aku beberapa bulan lalu saat berada di Istanbul, Turki. Salah satu pengalaman jalan-jalan di sana yang lumayan berkesan buat aku adalah saat mengunjungi salah satu pulau di kepulauan Adalar Istanbul yaitu Buyuk Ada. Aku ke sana bersama teman-teman aku berangkat dari kota Istanbul yang bagian Asia menggunakan kapal. Di Buyuk Ada kami menikmati pemandangan dan berkeliling pulau dengan bersepeda.


Bahasa Turki untuk pulau adalah “ada”. “Adalar” artinya pulau-pulau atau diartikan kepulauan. “Buyuk” artinya besar, jadi Buyuk Ada artinya adalah pulau besar. Ya, kalau tidak salah Buyuk Ada merupakan pulau terbesar di Adalar dan yang paling ramai. Bisa terlihat ketika aku di kapal saat berangkat banyak kutemukan turis baik lokal atau mancanegara yang juga ke sana.


Sesampai di sana kami menyewa sepeda untuk satu jam, aku lupa berapa tapi yang jelas aku tak melihat penduduk sana menaikkan harga karena kami merupakan orang asing seperti yang sering terjadi di Indonesia. Kami juga sempat minum teh di sebuah kedai di situ dan kurasa harga makanan menumannya tidak berbeda dengan harga di kota. Tapi yang jelas harga barang di Istanbul katanya terbilang mahal dibandingkan harga barang di kota-kota lain di Turki. Secangkir teh panas di sini seharga 1 TL atau sekitar lima ribu rupiah.


Setelah menyewa sepeda kami mulai mengayuh dan berjalan-jalan menyusuri rumah-rumah dan pasar di sana. Oh ya, di sini tidak ada kendaraan bermotor seperti mobil atau sepeda motor, karena memang dilarang penggunaannya di Adalar. Ya, khusus Adalar, keren kan. Oleh itu kami melewati jalan di sini dengan nyaman tapi sempat ada polisi yang mengingatkan kami saat melewati pasar di sini. Kami tak boleh berepeda di pasar tersebut karena akan mengganggu kenyamanan pedagang dan pembeli pasar sepertinya.

Pastinya aku tak lupa untuk mengambil foto! Berfoto di sini menakjubkan kaena ada pemandangan kapal boat dan taman sederhana yang indah, dan lain sebagainya.


Selengkapnya...

Seorang Anak Kecil Penjual Balon yang Melintas di Depan Rumahku

17.07 By Arsyil Statistikawan 0 Komentar


Sering sekali aku mendengar atau menonton cerita anak-anak manusia yang bernasib kurang beruntung dari televisi. Salah satu anak yang kurang beruntung itu ternyata ada di sekitar kami. Seorang anak kecil yang sepertinya tidak bersekolah itu menjual balon sering lewat di depan rumahku.

Aku memang belum melihat anak kecil itu. Aku mendengar cerita anak kecil penjual balon itu dari adik-adikku yang sering melihat anak kecil itu lewat depan rumah kami sambil membawa balon. Ahhh..kaki aku lagi patah jadi tdak bisa jalan cuma bisa di dalam rumah padahal aku ingin melihatnya langsung. Aku penasaran masa ada anak seperi itu,, kasihan sekali.,,,,TT

Dari cerita adikku anak kecil itu berumur sekitar 9 tahun. Badannya hitam sepertinya karena berjualan balon itu yang setiap hari kepanasan.Ya, setiap hari! Kata adikku sepertinya setiap hari dia berjualan balon. Lalu, saat adikku pergi ke pasar malam anak kecil itu juga terlihat di pasar malam itu sambil membawa balon. Haa!? Pagi, siang, malam, kah? Wahhh, tambah merintih hatiku mendengar cerita ini, kasihan sekali anak itu.

Aku sempat berpikir betapa teganya kah orang tuanya melalukan hal iu kepada anaknya sendiri? Ibu dan bapaknya dimana? Seharusnya anak seusia ia sedang sekolah dan menikmati masa bermain..bukan malah berjualan! Waallahualam, hanya Allah yang tahu. Kudoakan, semoga Allah mengasihi anak kecil itu dan segera mensejahterakan dia. Aminn..

Terlepas itu, anak kecil itu telah menyentil hati dan pikiran kami. Pantaskah dengan fasilitas yang kupunya sekarang, kenikmatan yang Allah berikan in, aku tidak bersyukur? Ya Allah, maafkan aku yang sering lupa untuk bersyukur ya Allah.

Pangkalan Bun, 20:34, 07-01-2014.

Selengkapnya...

Pengalaman Naik Pesawat dengan Kaki DIGIPS

05 Januari 2014 13.46 By Arsyil Statistikawan 0 Komentar


Hari jumat 29 November 2013 aku mengalami kejadian yang membuat kaki kiriku patah tulang, lalu ke rumah sakit UKI dan sehari setelahnya kakiku digips oleh dokter-dokter yang dipimpin oleh dr seorang dokter bernama Karuniawan. Pada hari selasa aku memutuskan untuk keluar dari rumah sakit dengan pertimbangan finansial tentunya, itu juga biaya yang harus kukeluarkan sebesar 9 juta an. Lalu hari jumat 6 Desember 2013 aku bersama ibuku pulang dari Pamulang, Tangerang Selatan ke rumahku di Pangkalan Bun, Kalteng naik pesawat.

Entah kenapa harga tiket lagi mahal mungkin akhir tahun kali biasanya 600 ribuan, sekarang bisa 1 juta an, dan aku pesan yang paling murah 800ribu pesawat KalStar berangkat jam 11 pagi. Aku beli tiket lewat lewat online di traveloka.com karena di situs itu bisa bayar pakai cimbclick. Malam sebelumnya aku juga sudah pesan taksi Express untuk mengantar aku ke bandara jam 7 pagi lewat call centernya di 500122. Oke persiapan OK!

Wow the taxi came so early. Jam 6 taksi udah datang padahal aku baru sarapan. Mau gimana lagi aku dan ibuku sebaiknya berangkat sekarang, takutnya argo sudah jalan. Sewaktu aku pesan taksi semam aku dah minta ke call center supaya dikirimkan taksi dengan sopir yang tau jalan dari pamulang ke bandara lewat jalan cepat gak lewat tol, ternyata sopirnya ini agak lupa jalan jadinya sempat sedikit salah jalan. Dan benar sekali dugaanku jam segini jalan sangat macet parah. Alhasil hampir 2 jam jam kayaknya kami akhirnya sampai di bandara terminal 1c. Agak pegal juga kaki karena selama di taksi duduk di jok belakang dengan kaki lurus tak bisa ditekuk. Argo taksi sesuai dugaanku 150ribuan.

Sambil menunggu ibuku ke kantor KalStar untuk meminta kursi roda , aku duduk di kursi dekat perberhentian taksi. Di Kantor Kalstar ibuku sepertinya bertemu dengan staf situ yang biasa mengurus pengajuan kursi roda. Beberapa saat kemudian ada seorang bapak yang membawa kursi roda mendatangiku dan membantuku duduk disitu. Kulihat dari id cardnya dia sepertinya petugas bandara. Bapak itu menolong kami untuk mengambil tiket lalu cek-in. Dia sempat meminta materai katanya untuk membut surat pernyataan. Aku gak tau isi surat itu gimana tapi alhamdulillah dia langsung mendapat materai lalu ibuku mengurusnya. Setelah cek-in kami menuju ke ruang tunggu, di jalan sempat aku takut untuk mengharuskanku naik tangga/eskalator. Ternyata ada lift untuk penyandang cacat dan lansia, kami menggunakannya. Setelah sampai di ruang tunggu bapak tadi pergi sepertinya tugas dia selesai mengantarkanku sampai di sini.

Jam 11 kurang pesawat datang dan ada petugas pesawat yang mendatangiku dan membawaku ke dalam pesawat. Aku adalah penumpang yang pertama masuk artinya aku diprioritaskan masuk ke kabin pesawat lebih dulu. Sempat aku sedikit ngotot minta ke pramugari agar aku bisa duduk di kursi paling depan karena kakiku digip tidak bisa ditekut. Ternyata tidak boleh karena katanya itu untuk emergency dia minta aku tetap duduk sesuai nomor kursi. Lalu aku mengikutinya ternyata aku memperoleh 3 kursi sekaligus sebagai tempat kakiku berselonjor. Kursi yang ketiga cukup untuk diduduki oleh ibuku. Alhamdulillah lega hingga mennggu 1 jam ke depan sampai di Pangkalan Bun.

Tiba di bandara Iskandar Pankalan Bun aku menjadi penumpang yang paling akhir turun dari pesawat. Turun dari pesawat melewati tangga aku ditolong oleh petugas disitu. Ini adalah pertama kali aku turun tangga dengan keadaan kaki patah digips. Aku turun dengan cara salah satu tanganku dibopong di pundak petuas itu lalu di bawah tangga sudah siap sebuah kursi roda. Dengan kursi roda aku masuk ke bandara.

Setelah ibuku ambil bagasi kami kami keluar bandara. Di luar sudah menunggu bapak dan adik-adikku. Lalu aku pulang dengan menggunakan taksi karena aku tidak memungkinkan untuk pulang dengan motor. Taksi di bandara Pangkalan Bun ini punya tarif yang sudah fix alias tidak pakai argo, jauh dekat mengantarkan di dalam kota tarifnya sama 75 ribu. Aku bersyukur sudah ada taksi disini karena beberapa tahun lalu belum ada taksi. Sungguh memudahkan dan menolong terutama di saat kondisi seperti yang terjadi padaku ini maklum kami tidak punya mobil. Sesampai di rumah langsung kuucap alhamdulillah....langsung aku tiduran lega atas berakhirnya perjalanan yang luar dari biasanya ini.

Selengkapnya...

Momen Paling Berkesan Buatku di Hari Terkahir Aku di Turki

25 Mei 2013 21.53 By Arsyil Statistikawan 3 Komentar



Sekarang lagi pukul 22.52 eh jam di laptopku masih waktu Turki dengan kata lain di Indonesia udah pukul 02.52. Baru beberapa jam tadi aku tiba di Indonesia, sejujurnya badan agak capek tapi gak ngantuk sama seali aku belum bisa tidur. Memang jika di Turki jam segitu aku biasanya belum tidur tapi di saping itu aku juga sekarang masih terbayang-bayang wajah orang-orang terdekatku yang di Turki. Yeah, aku kangen mereka... padahal baru aja sampai di Indonesia. Tapi memang aku masih terbayang saat momen monen terakhir aku di sana. Kesan yang sangat mendalam hari terakhirku di Turki tanggal 23 Mei 2013 itu.





Ceritanya begini. Pagi tanggal 23 Mei 2013 belum banyak orang yang tahu bahwa malam ini aku akan pulang ke Indonesia. Di awal pagi hari itu aku masih seperti biasa seperti hari yang lain, aku sarapan, minum teh, lalu ke ruang guru. Kemudian pertama aku ke ruang wakil kepala sekolah yaitu Omer abi dan menceritakan bahwa hari ini aku pergi ke Indonesia lalu aku berpamitan dan beliau memberikan selamat perpisahan. Lalu aku ke ruang Ramazan abi, ke beliau aku juga menjelaskan akan kepergianku nanti malam di ruangan beliau bertemu Mehmet hoca dan Mucahid abi juga. Alhamdulillah mereka memberikan doa-doa kepadaku, subhanallah aku terharu.


Kemudian aku ke luar sekolah untuk membeli beberapa cokelat yaitu cokelat wafer. Sesampai di sekolah aku langsung membagikan cokelat ini tiap orang dua buah. Sambil memberikan cokelat aku juga memberitahu akan kepergianku ke Indonesia nanti malam. Ada Ahmet abi, Mehmet abi, Petugas kebersihan, dan seorang perempuan yang menjadi CS di meja informasi (sampai sekarang aku tidak tahu namanya padahal tiap hari aku melihatnya). Lalu aku ke ruang sibel abla di sana juga ada seorang perempuan yang juga kerja di sekolah ini dia masih baru. Sibel abla adalah orang penting bagiku dalam urusan keuangan, he he. Kami bertemu setiap bulan dalam rangka aku mengambil beasiswa aku ke dia.

Aku ke ruang guru, di sana sepi memang saat ini sekolah sedang ujian jadi sepi. Tapi di sana ada Erol hoca dan Gurhan Hoca. Erol hoca dalah guru matematika yang mana selama di sekolah ini selama di Turki aku ikut pelajaran matematikanya saat dia mengajar. Gurhan hoca guru yang paling aku acungi jempol di sini, beliau penting posisinya buat aku, aku banyak belajar dari beliau. Beliau orangnya tegas tapi tidak suka marah-marah saat di dalam kelas seperti guru-guru yang lain. Beliau orangnya juga bijak, dalam hal saat aku belajar bahasa Turki pertolongan beliau sangat membantu buat aku. Alhamdulillah dia ini juga menawarkan untuk mengantarkan aku nanti ke bandara. Beberapa cokelat aku tinggalkan di atas meja di ruang guru biar yang lain kebagian cokelat.

Aku lalu ke atas menuju lantai kamarku. Di sana pas ada abi dan abla-abla petugas kebersihan. Ada Faris abi, Fatma abla, dan dua orang lain. Aku membagikan cokelat ke mereka dan mengatakan aku akan pergi ke Indonesia malam ini. Fars abi ini orang yang paling lucu, dia sudah tua dan kalau engatakan sesuatu agak aneh. Tapi dia sangat menyukai aku, setiap ketemu aku memberikan salam dan mengomentari hal yang aneh kepadaku misal tentang dasiku, jaket, sweater, dan lainnya. Mereka yang membersihkan kamarku, menyapu kamarku dan mengganti sprei tempat tidurku secara berkala.

Aku membereskan semua barang-barang yang akan aku bawa mengoperkannya dan bersiap-siap. Di kamarku ada Emin abi dia ingin memberikan baju tapi kutolak aku gak pengen dikasih baju, aku pengennya dikasih benda-benda lain, lalu dia memberikan buku note ISIAD bagus dan aku memberikan baju koko ke dia. Datanglah Hayrettin abi dia menanyakan baju yang aku pengen gimana, semua guru dan karyawan-karyawan sekolah akan membelikan baju sebagai hadiah ke aku. Awalnya aku tolak gak pelu kubilang tapi katanya ini adat tetap kutolak tapi akhirnya aku pasrah terserah mereka.

Aku ke ruang makan di sana bertemu muridnya mehmet hoca mereka sedih aku akan pergi. Sepertinya ini adalah makan siang terkahr aku. Setelah makan siang aku ke Money Changer dan ke Bim lagi untuk membeli cokelat. Di sekolah kubagikan ke karyawan-karyawan dan tak lupa kepada petgas ruang akan dan koki sekolah. Pas siang ini mereka lagi kumpul di ruang makan lalu mereka memberikan doa dan selamat jalan kepadaku satu persatu, alhamdulillah semakin banyak orang yang mendoaka kepadaku. Ada Senturk abi dan Mehmet abi, mereka adalah orang yang dekat sama aku. Aku teringat Senturk abi pertama aku menginjakkan kaki di Istanbul dia yang menyajikan makanan tiap hari. Sampai sekarang dia sangat rajin dan ada hal yang kupelajari dari dia yaitu walau badan capek atas banyak pekerjaan dan tanpa henti tapi dalam melayani tetap harus tersenyum, itu yang kulihat pada dirinya. Mehmet abi dan aku sangat dekat, kami di facebook saling berkirim pesan dan setiap aku makan dia selalu baik kepadaku. Dia juga orangnya rajin dan senang mengobrol.

Saat berjalan di sekolah ada beberapa anak kelas 3 SD yang datang dan memberikan kertas berisi tulisan bahwa mereka menyukaiku ada gambar love-hati juga. Wah aku jadi terharu ternyata aku dicintai oleh murid-murid. Alu Gurhan hoca juga memberikan beberapa surat yang berisi tentang pesan-pesan dari guru-guru dan murid-muridnya. Mehmet Hoca juga memberikan hadiah dari guru-guru dan karyawan, wah lumayan banyak, luar biasa, subhanallah aku terharu banget. Di sore hari Sibel abla juga memanggilku supaya ke ruangannya. Dia dan dua orang Kiz/cewek lainnya bersamaa-sama mengucapkan selamat tinggal ke aku dan memberikan kado kepadaku. Kalau yang laki-laki berpelukan nah kalau kepada cewek gak ada yang namanya berpegang tangan. Jadi mereka dari kejauhan mengucapkan doa untuk perjalananku.

Sebelum aku berangkat ke bandara jam setengah-tujuhan, aku menyempatkan bertemu dengan murid-muurid Gurhan Hoca. Aku dulu kadang menggantikan Gurhan hoca untuk mengurus mereka saat ada program menginap di sekolah yaitu sholat bersama, main omputer, makan bersama, dan mengajak mereka tidur. Aku berfoto dengan mereka dan memberikan doaku bahwa aku berdoa mereka akan sukses saat ujian. Setelah itu aku ke ruang lobi, di sana ada Hayrettin abi, Muhammet hoca, Emin abi, dan lain-lain. Kami berfoto untuk momen terakhir. Sayang aku belum melihat satpam sekolah Ekrem abi. Saat aku telpn dia, katanya lagi di jalan tapi lama belum sampai dia ke sekolah. Padahal Ekrem abi adalah orang yang baik, dulu aku dua kali menginap di rumahnya, bertemu dengan istri dan anaknya bernama Zehra. Waaaaaahhhh aku teringat Zehra anaknya berumur dua tahun yang imut banget. Lalu aku ke bandara dengan di antar Gurhan Hoca.




Selengkapnya...

Budaya “Gila” Minum Teh Orang Turki “No Days Without Tea”

21.43 By Arsyil Statistikawan 5 Komentar


Orang Turki setiap hari minum teh dan tak mengenal waktu baik pagi, siang atau malam, musim dingin, semi, atau panas, bisa dibilang setiap waktu. Kita sebagai orang Indonesia juga minum teh tapi harus kukatakan mereka orang Turki lebih “gila” minum teh. Di pagi hari, saat sarapan pasti ditemani oleh teh. Bahkan ada orang Turki pernah bilang ke aku, “tidak ada teh maka tidak sarapan”. Aku juga selama di Turki hampir selalu setiap pagi sarapan ditemani minum teh.

Orang Turki minum teh di semua tempat baik rumah, perkantoran, jalan-jalan, dan ladang. Bisa dipastikan kalau kita ke rumah orang Turki atau sebuah ruang kantor bakal disuguhi teh, dan bukan hal lazim alias agak aneh bagi mereka kalau mereka menyuguhi minuman lain air sari buah ataupun kopi. Nah kalau ladang agak unik tapi benar, ada orang Turki pernah bercerita ke aku bahwa ayahnya dulu saat di ladang di musim panas (musim panas di Turki suhunya benar-benar panas), dia sedang berladang lalu memanggil istrinya “tolong bawakan teh panas”. Erlu digarisbawahi teh panas ini, bukan teh dingin / es teh loh seperti yang biasanya orang Indonesia minum.

Aku sudah di Turki berbulan-bulan dan sudah terbiasa minum teh, alhamdulillah. Tapi jujur di awal pertama datang ke Turki aku belum terbiasa. Pertama, kalau di Indonesia paling satu atau dua kali sehari minum teh dan itupun tidak setiap hari. Nah kalau di Turki selain setiap hari juga minumnya berkali kali, setiap disuguhi teh bisa dua atau tiga gelas, bisa dibilang sehari bisa lebih dari 10 gelas. Kedua, gula di Turki tidak manis dibanding gula di Indonesia. Gula di Turki kebanyakan berbentuk otak dadu kecil.

Orang Turki biasanya menambahkan sebanyak satu atau dua, maksimal tiga buahlah gula dadu itu. Tapi serius sebanyak 5-10 buah gula dadu itu tak adda apa-apanya dengan satu senduk gula Indonesia. Ketiga, orang Turki minum teh dalam keadaan panas. Juga ada hal yang menurut orang Turki tidak sopan yaitu meniup teh. Dan bukan hal yang baik meminum teh yang sudah dingin. Tapi ini ada benarnya juga.

Minum teh sudah menjadi budaya bagi orang Turki. Mereka sudah kecanduan minum teh, setelah makan orang Turi akan mencari-cari teh, kalau tidak minum teh bagi mereka seperti ada yang kurnag. Saat mengobrol dengan teman-teman mereka juga, mereka seperti harus minum teh sambil mengobrol itu, jika tidak maka ada yang kurang. Atau bisa dibilang bagi orang Turki “no days without tea”.
Selengkapnya...

Kunjungan Sekolah Al Hikmah Surabaya ke Sekolah Fetih Koleji Istanbul Turki

21.38 By Arsyil Statistikawan 0 Komentar



Pada hari Kamis dan Jumat, 9 dan 10 Mei 2013 ada kunjungan student exchange dari sekolah Al Hikmah Surabaya ke sekolah Fetih Koleji Topkapi. Mereka terdiri ada sekitar 50an orang siswa dan guru SMP/SMA Al Hikmah. Meskipun aku tinggalnya tidak di Fetih Koleji Topkapi tapi di Fetih Koleji Gaziosmanpasa aku bersemangat untuk bertemu dengan mereka. Aku mendapat dari Kadir abi, aku disuruh untuk membantu. Mereka selama satu minggu ada di Istanbul. Setelah mengunjungi Fetih Koleji, hari selanjutnya mereka jalan-jalan, aku tak lupa ikut dengan mereka. Alhamdulillah lumayan seru.



Sebenarnya mereka sudah tiba di Istanbul sejak hari Rabu. Mereka sudah ke Ayashopia dan masjid Fatih Sultan Mehmet. Aku baru bertemu mereka pada hari kamis di Fetih Koleji Topkapi. Hari itu ada sedikit upacara penyambutan dari pihak Fetih Koleji berupa tampilan tari dan pembacaan sair dari siswa. Lalu pemutaran video pengenalan Fetih Koleji. Setelah itu murid-murid dibagi menjadi grup-grup. Aku kebagian grup yang terdiri 3 murid SMA dan didampingi satu guru. Bersama aku, mereka ke gedung SMA berkunjung dan melihat-lihat sekitar. Di sana aku menjadi penerjemah, meskipun bahasa Turkiku pas-pasan. Kami juga sempat masuk ke kelas melihat guru disitu mengajar. Sore harinya kami main bola. Malam hari kami diajak ke rumah seorang pengusaha. Kami dijamu dengan makanan yang enak. Alhamdulillah aku bisa membantu menjadi penerjemah.



Hari kedua tak banyak perubahan dibanding hari pertama. Aku bertemu dengan grup yang kemarin ditambah sebuah grup SMA lainnya. Artinya aku memegang grup siswa SMA. Mereka diajak untuk melihat laboratorium kimia dan biologi. Disana mereka diajak untuk melihat mikroskop. Setelah itu kami makan siang dan pergi ke masjid untuk sholat jumat. Hingga jam 3 kami mutar-mutar di sekitar sekolah. Jam 3 saatnya ada penampilan dari pihak Turki dan Indonesia. Dari Indonesia sekolah Al Hikmah menampilkan tari Saman, Jaranan, dan tari Madura. Malam hari aku disuruh untuk mengantar beberapa murid SMP ke rumah seorang pengusaha. Sekali lagi untuk makan. Kali ini pengusahanya lebih kaya, makanan yang disajikan level tinggi. Untuk selera masakan Turki itu enak sekali. Alhamdulillah, juga sempat grogi waktu di rumah itu aku menjadi penerjemah.



Hari selanjutnya Sabtu hingga Selasa adaah jadwal mereka untuk jalan-jalan, aku juga ikut mereka kecuali hari minggu. Hari Sabtu kami ke Bursa berkunjung ke Ulu Cami dan Yesil Cami, sempat belanja ke mall dan toko jajanan di sana. Hari senin kami ke Universitas Fatih, Masjid Eyub Al ansori dan Istanbul Sapphire. Istanbul Sapphire adalah gedung tertinggi di Turki dan tertinggi ke-5 di Eropa. Di atas sana kami bisa memandang kota Istanbul yang sangat luas. Hari Selasa waktunya berbelanja ke Grand Bazaar, sebelumnya kami mengunjungi masjid Suleiman. Semua perjalanan seru. Alhamdulillah disamping ikut jalan-jalan aku juga mempraktekkan bahasa Turki yang sudah kupelajari. Misal waktu di pasar, kupakai bahasa Turkiku untuk tawar menawar harga barang.







Selengkapnya...

Mencintai Tak Hanya Terucap Di Bibir Tapi Perlu Tindakan!

21.06 By Arsyil Statistikawan 1 Komentar


Hampir semua orang Indonesia bilang “Aku Cinta Indonesia”. Tapi buktinya apa? Memang, hanya Tuhan dan diri sendiri yang paling tahu seberapa besar cinta itu. Tapi seperti halnya hdalam beragama ketika bilang “Aku Cinta Allah” maka harus dibuktikan dengan melakukan ibadah sholat, puasa, zakat, dan sebagainya. Jika tidak melakukan hal-hal baik itu maka perlu dipertanyakan apakah benar mencintai-Nya? Begitu pula jika memang benar mencintai Indonesia maka perlu dibuktikan dengan hal-hal baik buat Indonesia.

1. Gunakanlah Produk Buatan Indonesia
Bingung cara tahu made in Indonesia atau bukan? Gampang lihat bungkusnya di bar code kala tulisan angka diawali dengan angka 899 maka itu buatan dalam negeri. Kenapa perlu beli buatan dalam negeri? Sebenarnya tak ada salahnya membeli produk luar negeri tapi yang saya dimaksud disini adalah memprioritaskan produk Indonesia. Begini, kalau produk Indonesia laku, maka pabrik-pabrik akan berjalan, karyawan-karyawannya kan orang Indonesia artinya mereka masih bisa bekerja. Nah kalau produk mereka tidak laku maka mereka akan kehilangan pekerjaan berdampak pada perekonomian negara juga ujungnya.

2. Belajar dan Bekerja
Sebenarnya aku mau bilang ayo kita perbaiki diri. Tapi biar lebih jelas langsung kutulis belajar dan bekerja. Banyak hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki diri tapi yang utama dua itu. Kenapa perlu belajar dan bekerja? Indonesia terdiri atas pemerintah dan masyarakat. Pemerintah kan asalnya juga dari masyarakat. Masyarakat siapa? Ya kita! Maka dari itu mulai dari individu masing-masing untuk memperbaiki diri, konkritnya adalah belajar dan bekerja!

To be continue.., (kalau ingat :D)


Selengkapnya...

Endonezyalıyım Türkçe konuşmayı öğreniyorum | I am Learning to Speak TurkishTürkçe konuşmayı öğreniyorum | I am Learning to Speak Turkish

03 Mei 2013 21.49 By Arsyil Statistikawan 2 Komentar

Tidak mudah belajar bahasa dengan cara belajar sendiri.. untungnya ada beberapa "teman" yang membantuku, termasuk kamera. Dengan membuat video terhadap cara bicaraku dalam bahasa Turki maka aku akan tahu bagian mana yang salah. Inilah video mengenai belajar bahasa Turki yang kubuat. Artinya ada di bawah ini:


Merhaba. Benim adım Arsyil. Ben Endonezyalıyım. Ben 22 (yirmi iki) yaşındayım. Endonezya’da, benim evim Kalimantan adasında olan Pangkalan Bun ÅŸehrindedir. Evimde annem, babam ve kardeÅŸlerim oturuyor. Biz 5 (beÅŸ) kardeÅŸiz. KardeÅŸlerim içerisinde en büyük olan benim. KardeÅŸlerimin hepsi kızdır. Ondan dolayı, ben onlara iyi bir örnek olmalıyım.

Ben 2012 (iki bin on iki) üniversiteyi bitirdim. Semarang ÅŸehrinde olan Diponegoro Üniversitesinden mezun oldum. Åžu anda Türkiye’deyim. Hem Türk okulunda stajer yapmak hem de Türkçe öğrenmek için buraya geldim. Endonezya’da matematik öğretmeni olacağım. İnÅŸaallah.

Türkiye’nin en büyük ÅŸehri olan İstanbul’da kalıyorum. İstanbul çok güzel bir ÅŸehir. İstanbul’u seviyorum. İstanbul, Asya ve Avrupa kıtaları üzerinde bulunmaktadır. Asya ve Avrupa kıtasının kesiÅŸtiÄŸi yerde İstanbul boÄŸazıdır. İki kıta arasında iki tane köprü; BoÄŸaziçi Köprüsü ve Fati Sultan Mehmet Köprüsü ile baÄŸlanıyor.

Osmanlı’dan kalan tarihi yerleri ziyaret etmeyi çok seviyorum. Bu tarihi yerlerden Ayasofya, Fatih Sultan Mehmet Camii falan filan doÄŸrudan görmekle eskiden İslam diniyi Avrupa’ya getiren Osmanlı’nın ne kadar büyür olduÄŸunu anladım.

Birkaç ay sonra İstanbuldan ayrılacağım. Yani, benim ülkem Endonezya’ya döneceÄŸim. Eminim, Endonezya’ya gittiÄŸim zaman İstanbul’u özleyeceÄŸim. Ümit ediyorum ki daha sonra Endonezya ve Türkiye iliÅŸkileri daha yakın olacak. Endonezya Türkiye’nin kardeÅŸ ülkesidir. Türkiye Endonezya’nın kardeÅŸ ülkesidir.

Endonezalı olarak ben siz Türkiyelilerin Endonezya’ya ziyaret etmenizi istiyorum. Siz kardeÅŸlerimizsiniz. Bizim başımızda yeriniz var. Benden anca bu kadar. Görüşürüz. Allah’a emanet olun.






Hai. Nama aku Arsyil. Aku orang Indonesia. Umurku 22 tahun. Di Indonesia rumahku di kota Pangkalan Bun terletak di pulau Kalimantan. Di rumahku tinggal ibu bapak dan saudara-saudaraku. Kami lima bersaudara. Di antara kami yang paling tua adalah aku. Semua saudara aku adalah perempuan. Oleh itu, aku harus menjadi contoh yang baik bagi mereka.

Aku menyelesaikan studi S1 tahun 2012. Aku lulusan Universitas Diponegoro, terletak di kota Semarang. Sekarang aku sedang di Turki. Aku kesini dalam rangka magang di sekolah Turki dan belajar bahasa Turki. Di Indonesia, aku akan menjadi guru matematik. Insyallah.

Aku tinggal di Istanbul, kota terbesar di Turki. Istanbul adalah kota yang sangat cantik. Aku menyukai Istanbul. Istanbul, terletak di antara benua Asia dan benua Eropa. Tempat perpotongan benua asia dan Eropa adalah selat (Bosporus) Istanbul. Antara kedua benua itu dihubungkan dengan dua buah jembatan; Jembatan Bosporus dan Jembatan Fatih Sultan Mehmet.

Aku sungguh suka mengunjungi tempat-tempat bersejarah bekas kekaisaran Usmaniah (Ottoman Empire). Dengan melihat langsung tempat-tempat bersejarah ini; Ayasofia, Masjid Fatih Sultan Mehmet, dll, aku jadi paham betapa besar kekaisaran Usmaiah yang waktu dulu membawa agama Islam ke Eropa.

Beberapa bulan lagi aku akan berpisah dengan Istanbul. Yakni, aku akan pulang ke negaraku Indonesia. Aku yakin, setelah aku pergi ke Indonesia aku akan merindukan Istanbul. Aku berharap, hubungan-hubungan Indonesia dan Turki semakin dekat ke depannya. Indonesia adalah negara saudaranya Turki. Turki adalah negara saudaranya Indonesia.

Sebagai orang Indonesia aku ingin kalian orang-orang Turki mengunjungi Indonesia. Kalian adalah saudara kami. Silakan datang. Sampai sekian dari saya. Sampai jumpa.


Selengkapnya...

Endonezya nasıl bir ülke | Apakah yang orang Turki ini ketahui tentang Indonesia

02 Mei 2013 20.33 By Arsyil Statistikawan 2 Komentar

Kemarin sempat iseng menanyakan seseorang tentang Indonesia sekaligus bikin video. Dia adalah orang yang kerja di sekolah tempat aku tinggal di Istanbul, Turki.



Salam alaikum
Alaikum salam
Apa kabar anda?
Saya baik. Kalian apa kabar?
Saya juga baik
Semoga Allah memberi kebaikan
Nama anda siapa?
Mehmet
Pak Mehmet..
Disini apa pekerjaan yang Anda lakukan?
Disini apa pekerjaan yang kulakukan, apa yang kulakukan tidak begitu jelas, campur kerjaan.
Oke deh. Bisakah aku bicara sedikit dengan Anda?
Tentu. Silakan.
Tentang Indonesia.
Oke. Silakan.
Apa saja yang Anda ketahui tentang Indonesia?
Aku tau Indonesia bagus. Negara sahabat kami.
Indonesia seperti apa di pikiran situ?
Sebuah negara yang panas.
Negara panas. Lalu?
Sebuah negara yang berkembang.
Sebuah negara yang terbuka kepada hal-hal yang baru.
Indonesia negara sahabat Turki ya, ada kah, hmm, apa saja yang anda harapkan?
Sesuatu yang sangat Indah. Sesuatu hal yang Indah di masa depan. Itu yang kami harapkan. Insyallah.
Terima kasih.
Aku juga terima kasih.
--------------------------------------------------------------------------------
Salam alaikum
Alaikum salam
How are you?
I am fine. And you how are you?
I am fine too.
May God give a goodness.
What is your name?
Mehmet
Mr Mehmet..
Here what work you do?
Here what work I do, what I do is not so clear, mix work.
Okay. Can I talk a little with you?
Sure. Please.
About Indonesia.
Okay. Please.
What do you know about Indonesia?
I know Indonesia good. Our friendly countries.
Indonesia is like what? in your mind..
A hot country.
A hot country. Then?
A developing country.
A country that is open to new things.
Indonesia is Turkey’s friendly country, isn’t it?
What do you expect?
Something very beautiful. Something very beautiful in the future. That's what we expected. Insyallah.
Thank you.
Thank you too.
-------------------------------------------------------------------------------- 
Selam aleykum
Aleykum selam
Merhaba
Merhaba
Nasılsınız?
İyiyim. Sizler nasılsınız?
Ben de iyiyim.
Allah iyilik versin
Sizin adınız ne?
Mehmet
Mehmet bey..
Burada ne iş yapıyorsunuz?
Burada ne iş yapıyorum, ne iş yaptığım belli değil, karışık işler.
Tamam. Sizle biraz konuÅŸabilir miyim?
Tabii ki. Buyurun efendim.
Endonezya hakkında.
Evet. Buyurun.
Endonezya, neler bilirsiniz?
Endonezya’yı iyi bilirim. KardeÅŸ ülkemiz.
Endonezya nasıl bir ülke? aklında..
Endonezya, sıcak bir ülke.
Sıcak bir ülke. Ondan sonra?
Kendini geliştirmiş bir ülke.
Yenilikleri açık bir ülke.
Endoneya, Türkiye’nin kardeÅŸ ülkesi, deÄŸil mi?
Evet
Var mı hmmm,,, Neler ümit ediyorsunuz?
Çok güzel şeyler. Gelecekte çok güzel şeyler. Ümit ediyoruz.
İnşaallah.
Teşekkür ederim.
Ben teşekkür ederim.


Selengkapnya...

Masyarakat Turki tuh Rapi! Rapi pakai banget ...

01 April 2013 01.04 By Arsyil Statistikawan 1 Komentar

Suatu Hari Minggu, aku pergi ke masjid buat sholat, tepatnya sholat ashar. Bulan ini di Turki sudah cuaca sudah mulai panas, dah mau mirip kayak Indonesia. Aku keluar memang sengaja pakai kaos dan sweater. Sudah masuk ke masjid, aku kok rada krik-krik gitu ya. Yaitu aku merasa cuma aku yang pakai kaos. Serius, pada pakai kemeja, hem, atau paling gak pakai kaos berkerah. Terutama yang usianya sudah tua-tua pakaiannya rapi banget. Bayangin aja, pakaian yang biasa dipakai ke kantor oleh mereka tuh dipakai sehari-hari walaupun gak lagi kerja. Yaitu pakainya kemeja, celana dan jas satu stel, yah pakaian kantorlah.

Tak cuma orang dewasa, sampai anak-anak juga pada pakai hem. Wah, rapi deh pokoknya. Kagum aku. Wajarlah waktu pertama aku ke Turki musim dingin pada pakai pakaian berlapis. Tapi ini gak dingin sama sekali aja pakaiannya sama. Coba deh kalau di Indonesia, pakai rapi dikit pasti dibilang "wah rapi banget sih? cuma mau makan aja rapi banget". Kalau di Turki sepanjang waktu rapi.

Hal yang rapi lainnya yang membuatku kagum adalah sepatu dan kaos kaki. Tulisanku sebelumnya ada yang membahas tentang kaos kaki, bahwa setiap waktu kecuali di kamar mereka pakai kaos kaki, juga di Turki masuk masjid TIDAK BOLEH TIDAK PAKAI kaos kaki. Sekarang mengenai sepatu. Kalau di Indonesia, berjalan-jalan pakainya sandal. Sepatu biasanya kondisi tertentu, seperti untuk acara formal atau untuk perjalanan jauh. Kalau di Turki, setiap waktu! Mau cuma beli makan di warung dekat rumah kek, atau cuma ke masjid, apalagi buat ke mall, pakainya sepatu! bukan sandal. Di Turki, sandal digunakan untuk di dalam rumah/gedung, terutama untuk masuk toilet. he. Aku belum pernah menemukan toko yang menjual sandal untuk dipakai di jalanan. Beda banget kan sama di Indonesia.

Yang bikin takjub juga dalam semua sektor pekerjaan, pakaian mereka rapi. Kalau orang kantor rata-rata pakai pakaian kantor dan berdasi, termasuk guru selain pakai dasi juga pakai jas warna putih kayak dokter! Dan tahu gak kalian, bahkan petugas kebersihan, pelayan minuman, sampai tukang bangunan pun RAPI! Kalau gak pakai dasi, minimal bajunya berkerah dan gak ada pakaian yang kucel gitu. Beda sama Indonesia tukang bangunan sudah berkaos, kucel, kadang bolong juga.

Itu dulu mengenai rapinya masyarakat Turki. Yang perlu dicatat bahwa, rapi-nya pakaian mereka berefek ke rapinya pekerjaan, sikap, dan segi kehidupan mereka. Oleh itu jangan sepelekan hal yang kecil walau hanya pakaian! Mari biasakan hidup kita rapi mulai dari hal yang kecil mulai dari sekarang! Ingat! Disiplin adalah satu satu kunci kesuksesan!


Selengkapnya...

10 Universitas Terbaik di Turki dan 10 Universitas Terbaik di Indonesia

03 Maret 2013 17.01 By Arsyil Statistikawan 7 Komentar



Suatu ketika pernah ada seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Turki bilang ke aku begini, “ngapain kuliah sampai ke Turki mending kuliah di Indonesia aja, lebih bagus”. Saat dia berkata begitu aku tak berkata apa-apa, karena memang aku tak tahu bagaimana kondisi pendidikan universitas di Turki. Aku tidak kuliah di Turki dan sampai di Turki baru berapa minggu. Okay, tanpa memikirkan perkataan tadi dalam hati aku tetap berkata bahwa tak ada salahnya kuliah di sini. Tak banyak orang yang memiliki kesempatan ke luar negeri. Di luar ilmu yang dicari, pengalaman global dan wawasan internasional juga diperlukan. Apalagi dengan beasiswa, secara langsung mendorong untuk menguasai bahasa internasional. Juga memberitakukan kepada dunia, beginilah Indonesia, ujungnya ada manfaat pula untuk Indonesia.

Nah tadi katanya universitas Indonesia lebih bagus, loh yang boneng? Kok bisa, Indonesia yang kata orang Indonesianya sendiri buruk itu kok bisa ternyata bagus? Eiitss, bukan berarti sombong, cuma sekedar sedikit berbangga, kita juga gak kalah banget kali dengan negara-negara lain. Nah kali ini perbandingan dengan negara Turki. Ternyata eh ternyata, berdasarkan data dari lembaga Internasional pemeringkat universitas se-dunia yaitu Webometrics, inilah daftar peringkat se-dunia untuk 10 universitas terbaik di Turki dan 10 Universitas terbaik di Indonesia. Cekidot!

Peringkat di Dunia 10 Universitas terbaik Turki:


RankingWorld RankUniversity




1
396
(1) Middle East Technical University




2
620
Ankara University




3
628
Istanbul University




4
647
(1) Sabanci University




5
664
Istanbul Technical University / Istanbul Teknik Üniversitesi




6
714
(1) Hacettepe University




7
730
Bilkent University




8
761
University of Anatolia / Anadolu Üniversitesi




9
768
Bogaziçi University




10
810
Ege University




Peringkat di Dunia 10 Universitas terbaik Indonesia:

RankingWorld Ranksort descendingUniversity



1
440
Universitas Gadjah Mada




2
497
Institute of Technology Bandung




3
581
University of Indonesia




4
634
Gunadarma University



5
722
Brawijaya University




6
781
Diponegoro University




7
839
Bogor Agricultural University




8
848
Institut Teknologi Sepuluh Nopember




9
885
Universitas Padjadjaran




10
929
(3) Airlangga University





Sumber: http://www.webometrics.info/en/Asia/Turkey dan http://www.webometrics.info/en/Asia/Indonesia

Analisis saya begini. Dari data di atas ternyata peringkat universitas di Turki dan di Indonesia tidak berbeda jauh. Malah UGM, ITB, dan UI, bedasarkan peringkat itu di atas hampir semua universitas di Turki kecuali Middle East Univ. Tapi, sekali lagi walau saya sekarang lagi di Turki tpi saya belum pernah kuliah di Turki. Jadi hanya menganalisis dari peringat universitas ini.

Sedangkan menurut saya, tak ada salahnya kuliah di Turki. Karena turki sekarang semakin maju. Orang-orang di Turki juga relatif baik. Dan biaya hidup di Turki sangat terjangkau (serius) beda dengan negara lain di asia (misal Jepang, biaya hidup 1 bulan sama dengan 1 tahun di Indonesia) dan eropa juga. Tapi kalau ada yang tetap memilih kuliah di Indonesia juga tak mengapa. Indonesia juga sekarang semakin berkembang. Intinya harus MENGEJAR PENDIDIKAN... karena saya percaya kemiskinan, kebodohan, dan penyakit negara lainnya, hanya bisa diatasi dengan pendidikan. Terima kasih.

Arsyil Hendra Saputra

Selengkapnya...

Kata Bijak Hari Ini

3 RUMUS SUKSES

Rumus 1 :
Man Jadda Wajada
(Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil)
Rumus 2 :
Man Shobaro Zhafira
(Siapa yang bersabar akan beruntung)
Rumus 3 :
Man Saro 'Aladdarbi Washola
(Siapa yang berjalan di jalur-Nya akan sampai)