Baru saja dia telah berangkat menuju surabaya untuk memulai hari-hari kuliahnya yang baru di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Sungguh mengharukan sekali detik-detik ini. Baru saja dia kembali ke Semarang dari pengobatannya di Surabaya, eh kemudian memutuskan untuk kembali lagi ke Semarang dan berhenti kuliah di Undip.
Sebuah acara “pamitan” kuadakan siang tadi. Dihadiri teman-teman NIC plus divisi jurnalistik. Acara makan bareng ini sebenarnya adalah yang pertama dilakukan di keluarga NIC, tapi malah menjadi yang terakhir pula bagi Nindya. Sungguh, esok hari siapa yang tau selain Allah, seperti juga hari ini siapa yang tau selain sang Pencipta. Subhanallah, pagi hingga sore hari ini sungguh cerah cuacanya. Tapi apa boleh buat, cerahnya hari, harus dibumbui kepergian salah satu keluarga kami.
Mungkin bisa dibilang lebay ya, wong mungkin saja dia kapan-kapan bisa ke Semarang. Tapi bagi NIC kehilangan dia di Keluarga Bem Fmipa Undip, cukup meneteskan air mata di tubuh kementerian NIC.
Buat Nindya selamat jalan dan sampai jumpa. Jangan pernah lupakan NIC.
Kemarin, Hari ini, esok, dan seterusnya, bahkan sampai lulus atau malah sampai akhir hayat, kita tetap NIC Family, kamu dan saya adalah keluarga NIC sampai kapanpun> Sukses sukses sukses!
16:54
Wach semoga dipertemukan secepatnya dan dpt kgn2an sama Nindya Syil hehehe,slm...:D