Kosku merupakan rumah kontrakan bernama Wisma Khalid Bin Walid. Terdiri atas 7 Kamar, sekarang berpenghuni 10 orang (dulunya 13 orang), termasuk aku. Tapi disini aku mau menyoroti dua orang dari penghuninya. Mereka berdua memiliki kamar yang bersebelahan. Sebut saja S dan N. S dan N adalah sama-sama angkatan 2010 dan satu jurusan di fakultas Mipa Undip. Karena satu rumah dengan mereka, pastinya aku mengerti apa yang mereka kerjakan sehari-hari. Sungguh ironis, mereka berdua memiliki kebiasaan yang berkebalikan.
S adalah seorang pekerja keras. Di semester 3 ini ia sudah memikirkan untuk mencari nafkah sendiri. Bahkan berusaha sendiri mencari uang untuk keperluan biaya kuliah. Luar biasa, semangat S sangatlah besar dalam bekerja. Bahkan siap kalau ia diberi pekerjaan. Alhamdulillah aku juga sempat memberi ia kerjaan dan mendapatkan imbalan. Kurasa, semangat bekerja S lebih besar dari yang kupunya. Semoga ku bias mencontoh itu darinya. Syukur, S sejak semester kemarin mendapat beasiswa BUMN, sama seperti aku. Sehingga lumayan teerbantu atas beasiswa itu.
Selain bekerja, S juga sangat semangat untuk mengikuti kompetisi ilmiah. Budaya ilmiah sudah sangat melekat pada diri S. Alhamdulillah, 2 buah proposal PKM dari S, lolos didanai oleh Dikti. Dan sekarang, tak berhenti disitu, ia tetap bersemangat mengejar PKM lagi. Wah luar biasa.
Lalu, kamar yang satunya ada si N. Duh duh, jangan ditanya dia dikirimi uang bulanan berapa, wong makan seharinya aja rata-rata 50 ribu sehari. :( Sangar kan? Tuh bias dihitung sendiri, sebulan dia habis berapa. Belum lagi buat main-main bareng teman-temannya. Bisa karaoke, ke resto, atau jalan-jalan. Tapi Alhamdulillah, N sangat baik, ia tak pernah segan berbagi. Kalau ia punya sesuatu, pasti dibagi dengan yang lain. Namun saying, kebiasaan “hedon” itu tak bias lepas darinya. buat
Kini N sudah pindah ke kos lain, tak disini lagi. Padahal bayaran kontrakan kami sudah ia lunasi. Aku sempat bilang ke dia, cobalah prihatin dengan orangtua yang sudah mencari uang untuk dia, oleh itu jangan bikin uang mubazir. Padahal sungguh ironis, di saat jatah kasur yang buat N kosong, masih banyak orang yang butuh itu. Pastinya kalian pernah lihat saudara kita yang hanya mampu tinggal di masjid menjadi takmir.
Posting Komentar
CARA BERKOMENTAR:
Beri komentar sebagai, pilih: Nama/URL
Isi nama anda, kosongkan "URL" jika tidak punya website/blog. Kalau ngisi alamat Web jangan lupa "http://", contoh: http://arsyil.blogspot.com
Ctt: Identitas anda sangat saya perlukan. Jgn lupa nama ya!