Pertumbuhan sektor keuangan syariah di dunia menunjukkan tren yang positif. Di Indonesia sendiri perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir tergolong pesat, khususnya pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang mendominasi aset perbankan syariah. Perbankan syariah diharapkan turut berkonstribusi dalam mendukung transformasi perekonomian pada aktivitas ekonomi produktif, bernilai tambah tinggi dan inklusif, terutama dengan memanfaatkan bonus demografi dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga peran perbankan syariah dapat terasa signifikan bagi masyarakat. Diprediksikan bahwa 2016, pertumbuhan aset perbankan syariah diperkirakan sekitar 15%.
Meskipun program sekuritisasi aset perbankan syariah akan dilakukan di Indonesia terhadap perbankan syariah, tampaknya, program ini baru jalan di awal tahun 2017, kecuali lembaga penerbit EBA SP Syariah bergerak lebih cepat. Bursa Efek Indonesia mencatat per Mei 2016 jumlah Efek Beragun Aset yang terdaftar di Bursa hanya sebanyak 7 efek, sedangkan untuk EBA Syariah belum ada satupun. Padahal pemerintah dalam hal ini Bapepam (saat ini OJK) di tahun 2003 telah mengeluarkan aturan terkait aset ini yaitu melalui Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-28/PM/2003 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dan No. Kep130/BL/2006 tentang Penerbitan Efek Syariah. Sayang sekali lebih dari satu dekade sejak peraturan tersebut belum ada perkembangan yang berarti atas pasar efek beragun aset.
Saat ini pasar modal syariah merupakan sektor industri yang sedang berkembang dan memiliki potensi yang cukup tinggi. Kegiatan pasar modal syariah dipercaya dapat memberikan peranan yang cukup signifikan dalam industri keuangan. Hal ini merupakan peluang untuk Indonesia sebagai negara yang berkembang untuk memanfaatkan kegiatan pasar modal syariah dalam memajukan roda perekonomian bangsa. Dengan kata lain, sekuritisasi efek beragun aset untuk mortgage backed securities memiliki peluang pasar yang baik di masa depan. Peluang jasa keuangan dan ekonomi berbasis syariah (keuangan syariah) terbuka lebar.
Seiring dengan semakin meningkatnya industri pasar modal, peran penting perusahaan Pemeringkat Efek (Credit Rating Agency) dalam industri pasar modal tidak dapat dipungkiri. Perusahaan Pemeringkat Efek merupakan lembaga yang dapat menjembatani kesenjangan informasi antara Emiten dan investor, menyediakan informasi standar atas tingkat risiko kredit suatu perusahaan, bahkan di beberapa negara perusahaan Pemeringkat Efek menjadi motor utama pertumbuhan pasar obligasi melalui pendidikan, penyebarluasan informasi dan kegiatan riset yang dilakukannya. Per Mei 2016 tercatat sebanyak 2 lembaga pemeringkat efek yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu PT Pefindo dan PT Fitch Indonesia.
Di Amerika Serikat, lembaga pemeringkat memiliki peranan penting termasuk untuk efek berbentuk mortgage backed securities. Sebagaimana telah diteliti oleh Jie He, dkk (2011) menemukan bahwa lembaga pemeringkat mortgage backed securities berkontribusi krusial terhadap terjadinya krisis keuangan subprime mortgage yang terjadi di tahun 2008. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Dirnhofer (2012) menemukan bahwa mortgage backed securities memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja bank pada saat krisis keuangan.
Hal yang menarik penulis temukan adalah pada artikel yang ditulis oleh Alia, dkk (2013) yang menemukan bahwa adanya perbedaan kinerja mortgage backed securities shariah yang signifikan dengan mortgage backed securities konvensional yang dilakukan di pasar malaysia.
Penelitian yang ada saat ini lebih banyak mengulas tentang mortgage backed securities konvensional sedangkan yang syariah masih terbatas jumlahnya khususnya yang terkait dengan peran lembaga pemeringkat. Oleh karena itu dalam proposal penelitian ini penulis memandang pentingnya penelitian untuk peran lembaga pemeringkat terhadap pasar mortgage backed securities. Lembaga pemeringkat dengan spesialisasi produk keuangan Islam atau Syariah dipandang semakin meningkat deras permintaan atas layanannya. Struktur instrumen keuangan syariah yang berbeda dengan instrumen konvensional menyebabkan diperlukannya metodologi pemeringkatan yang berbeda dengan metode konvensional.
LEBIH LENGKAPNYA KLIK DISINI
Oleh:
Arsyil Hendra Saputra
Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Indonesia
arsyil.hendra@ui.ac.id
Analisis Pentingnya Lembaga Pemeringkat Mortgage Backed Securities Syariah - Arsyil Hendra Saputra by Arsyil Hendra Saputra Statistikawan
Add my Facebook here!
09:10
keren artikelnya gan
10:50
obat pelancar haid
obat pelancar haid alami
obat pelancar haid paling manjur
obat pereda nyeri haid
obat pelancar haid cytotec
obat pelancar haid resep dokter
ciri-ciri masa subur untuk haid tidak teratur
ciri-ciri masa subur setelah haid
cara menghitung masa subur haid
rumus menghitung masa subur haid
cara menghitung masa subur haid tidak teratur
cara menghitung masa subur untuk menunda kehamilan
gejala yang dialami saat haid
gejala yang dialami datang bulan
perubahan yang dialami saat haid
efek samping haid
kenapa jerawat muncul saat haid
penyebab jerawat muncul saat haid
akibat penyebab telat haid
akibat penyebab telat haid dan solusinya
cara melancarkan haid secara alami dan aman
pengaruh masa subur haid
cara mengatasi nyeri saat haid