Modul Materi Sharing Session Ms Excel Intermediate & Advanced – CMPDP 2016

14 Juni 2016 10.46 By Arsyil Statistikawan 4 Komentar


Berikut ini link download modul Sharing Session Ms Excel Intermediate & Advanced CMPDP 2016:
> DOWNLOAD MODUL KLIK DISINI <

Semoga bermanfaat.


Untuk data yang dijadikan bahan perngolahan adalah berikut contoh data penjualan:
> DOWNLOAD DATA KLIK DISINI <

Di samping modul, saya juga menuliskan referensi lain bersumber dari pencarian google, agar lebih mudah memahami yang isinya penjelasan dalam bentuk gambar, sebagai berikut:


1. Protection & hidden formula bar
2. Get external data from text
3. Text to columns
4. Data: Remove duplicates
5. Conditional formatting duplicate value
6. Define name & name manager
7. Custom sort
8. Filters
9. Create PivotTable
10. Data Analysis: descriptive statistics
11. Data Analysis: regression

Acaranya sendiri akan dilaksanakan pada hari Kamis 16 Juni 2016 pkl. 08.30-10.00.
Karena keterbatasan waktu maka saya akan mencoba memprioritaskan materi dari yang paling penting untuk dikuasai.
Terima kasih dan salam.
Arsyil Hendra Saputra


Selengkapnya...

Proposal Penelitian: Analisis Pentingnya Lembaga Pemeringkat Efek Untuk Mortgage Backed Securities Syariah

12 Juni 2016 22.49 By Arsyil Statistikawan 2 Komentar


Pertumbuhan sektor keuangan syariah di dunia menunjukkan tren yang positif. Di Indonesia sendiri perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir tergolong pesat, khususnya pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang mendominasi aset perbankan syariah. Perbankan syariah diharapkan turut berkonstribusi dalam mendukung transformasi perekonomian pada aktivitas ekonomi produktif, bernilai tambah tinggi dan inklusif, terutama dengan memanfaatkan bonus demografi dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga peran perbankan syariah dapat terasa signifikan bagi masyarakat. Diprediksikan bahwa 2016, pertumbuhan aset perbankan syariah diperkirakan sekitar 15%.

Meskipun program sekuritisasi aset perbankan syariah akan dilakukan di Indonesia terhadap perbankan syariah, tampaknya, program ini baru jalan di awal tahun 2017, kecuali lembaga penerbit EBA SP Syariah bergerak lebih cepat. Bursa Efek Indonesia mencatat per Mei 2016 jumlah Efek Beragun Aset yang terdaftar di Bursa hanya sebanyak 7 efek, sedangkan untuk EBA Syariah belum ada satupun. Padahal pemerintah dalam hal ini Bapepam (saat ini OJK) di tahun 2003 telah mengeluarkan aturan terkait aset ini yaitu melalui Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-28/PM/2003 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dan No. Kep130/BL/2006 tentang Penerbitan Efek Syariah. Sayang sekali lebih dari satu dekade sejak peraturan tersebut belum ada perkembangan yang berarti atas pasar efek beragun aset.

Saat ini pasar modal syariah merupakan sektor industri yang sedang berkembang dan memiliki potensi yang cukup tinggi. Kegiatan pasar modal syariah dipercaya dapat memberikan peranan yang cukup signifikan dalam industri keuangan. Hal ini merupakan peluang untuk Indonesia sebagai negara yang berkembang untuk memanfaatkan kegiatan pasar modal syariah dalam memajukan roda perekonomian bangsa. Dengan kata lain, sekuritisasi efek beragun aset untuk mortgage backed securities memiliki peluang pasar yang baik di masa depan. Peluang jasa keuangan dan ekonomi berbasis syariah (keuangan syariah) terbuka lebar.

Seiring dengan semakin meningkatnya industri pasar modal, peran penting perusahaan Pemeringkat Efek (Credit Rating Agency) dalam industri pasar modal tidak dapat dipungkiri. Perusahaan Pemeringkat Efek merupakan lembaga yang dapat menjembatani kesenjangan informasi antara Emiten dan investor, menyediakan informasi standar atas tingkat risiko kredit suatu perusahaan, bahkan di beberapa negara perusahaan Pemeringkat Efek menjadi motor utama pertumbuhan pasar obligasi melalui pendidikan, penyebarluasan informasi dan kegiatan riset yang dilakukannya. Per Mei 2016 tercatat sebanyak 2 lembaga pemeringkat efek yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu PT Pefindo dan PT Fitch Indonesia.

Di Amerika Serikat, lembaga pemeringkat memiliki peranan penting termasuk untuk efek berbentuk mortgage backed securities. Sebagaimana telah diteliti oleh Jie He, dkk (2011) menemukan bahwa lembaga pemeringkat mortgage backed securities berkontribusi krusial terhadap terjadinya krisis keuangan subprime mortgage yang terjadi di tahun 2008. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Dirnhofer (2012) menemukan bahwa mortgage backed securities memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja bank pada saat krisis keuangan.

Hal yang menarik penulis temukan adalah pada artikel yang ditulis oleh Alia, dkk (2013) yang menemukan bahwa adanya perbedaan kinerja mortgage backed securities shariah yang signifikan dengan mortgage backed securities konvensional yang dilakukan di pasar malaysia.
Penelitian yang ada saat ini lebih banyak mengulas tentang mortgage backed securities konvensional sedangkan yang syariah masih terbatas jumlahnya khususnya yang terkait dengan peran lembaga pemeringkat. Oleh karena itu dalam proposal penelitian ini penulis memandang pentingnya penelitian untuk peran lembaga pemeringkat terhadap pasar mortgage backed securities. Lembaga pemeringkat dengan spesialisasi produk keuangan Islam atau Syariah dipandang semakin meningkat deras permintaan atas layanannya. Struktur instrumen keuangan syariah yang berbeda dengan instrumen konvensional menyebabkan diperlukannya metodologi pemeringkatan yang berbeda dengan metode konvensional.

LEBIH LENGKAPNYA KLIK DISINI

Oleh:
Arsyil Hendra Saputra
Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Indonesia
arsyil.hendra@ui.ac.id

Analisis Pentingnya Lembaga Pemeringkat Mortgage Backed Securities Syariah - Arsyil Hendra Saputra by Arsyil Hendra Saputra Statistikawan




Selengkapnya...

Analisis Cluster Pada Saham Asean Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return

22.32 By Arsyil Statistikawan 2 Komentar

ANALISIS CLUSTER PADA SAHAM ASEAN STARS BERDASARKAN RISK-ADJUSTED RETURN
CLUSTER ANALYSIS OF ASEAN STAR STOCKS BASED ON RISK-ADJUSTED RETURN


Arsyil Hendra Saputra
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Indonesia
arsyil.hendra@ui.ac.id

ABSTRAK
Peresmian ASEAN Exchanges pada tahun 2011 menandakan bahwa ASEAN telah memasuki masa evolusi baru untuk dapat memberikan peluang dalam integrasi pasar modal yang lebih kuat dan efisien di kawasan ASEAN. Bagi investor, pasar modal ASEAN merupakan pasar yang demikian menjanjikan peluangnya untuk berinvestasi. Untuk memfasilitasi investasi lintas wilayah maka ASEAN Stars diluncurkan oleh ASEAN Exchanges. ASEAN Stars merupakan sebutan untuk saham “blue-chip” ASEAN. Penelitian ini untuk mengetahui cluster dari saham-saham ASEAN Stars berdasarkan kinerja saham tersebut menggunakan nilai Risk-Adjusted Return. Hasil penelitian ini memberikan jumlah cluster optimal adalah 5 cluster. Penelitian ini menunjukkan alternatif pengelompokan saham-saham ASEAN Stars berdasarkan risk-adjusted return sehingga investor dapat memperoleh manfaat dalam mendukung keputusan berinvestasi saham-saham di bursa ASEAN.

Kata Kunci : cluster, asean stars, risk-adjusted return

ABSTRACT

The launching of the ASEAN Exchanges in 2011 indicated that ASEAN has entered a new period of evolution, providing opportunities for a stronger and more efficient capital market integration in the ASEAN region. For investors, the ASEAN capital markets are considered as promising markets for investment. To facilitate investment across the region, ASEAN Stars was launched by the ASEAN Exchanges. ASEAN Stars is the term for ASEAN blue-chip stocks. The purpose of this study is to examine the clusters of ASEAN Stars stocks based on the stocks performance which is measured using risk-adjusted return. The results provide that the number of optimal clusters is 5 clusters. Moreover, this study also shows an alternaltive grouping of ASEAN Stars stocks based on its risk-adjusted return that investors can benefit from it, supporting their decision to invest in the ASEAN markets.

Keywords : cluster, asean stars, risk-adjusted return


PENDAHULUAN
Pada 8 April 2011 bertepatan dengan momentum ASEAN Finance Ministers’ Meeting di Nusa Dua Bali, diresmikanlah ASEAN Exchanges oleh tujuh perwakilan bursa dari negara-negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Peresmian ASEAN Exchanges tersebut menandakan bahwa ASEAN telah memasuki masa evolusi baru untuk dapat memberikan peluang dalam integrasi pasar modal yang lebih kuat dan efisien di kawasan ASEAN. Pada saat peluncurannya, ASEAN Exchanges ditujukan untuk mempromosikan pertumbuhan pasar modal ASEAN antar lintas negara dan mempermudah akses di ASEAN. ASEAN Exchanges memberikan kesempatan, perbedaan, dan mobilitas untuk mendukung kerja sama keuangan regional dengan memperkuat intermediasi finansial, kapasitas, dan manajemen risiko dalam menyokong pertumbuhan regional dan nasional serta memberikan wadah kerja sama yang lebih besar untuk meminimalisir kerentanan guncangan luar dan pasar volatile (www.kemenkeu.go.id, 2011).

ASEAN adalah salah satu kawasan penting di dunia, karena ASEAN merupakan salah satu sumber pangan dan energi yang penting bagi dunia. Di samping itu banyak perusahaan manufaktur global menempatkan pabriknya di ASEAN sehingga keberhasilan ASEAN dalam mempertahankan momentum pertumbuhan ekonominya sangat berarti bagi dunia. Begitu pula kinerja pasar modal di negara-negara ASEAN menjadi perhatian dunia, sebab pasar modal merupakan salah satu indikator ekonomi. ASEAN Exchanges sebagai kolaborasi antara bursa-bursa di ASEAN diharapkan mampu memperkuat dan menumbuhkembangkan pasar modal di negara-negara ASEAN di samping melalalui upaya peningkatan nilai transasaksi (trading value) juga upaya untuk peningkatan jumlah investor dan peningkatan jumlah perusahaan tercatat.

Tabel 1: Posisi Bursa Efek Negara-Negara ASEAN
(Per Desember 2015)


Pada tabel 1 di atas dapat terlihat bahwa posisi pertama berdasarkan kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah Singapura jauh di atas (hampir dua kali lipat) dari negara Malaysia, Indonesia dan Thailand, diikuti filipina, terakhir adalah Vietnam yang masih kecil kapitalisasi pasarnya. Jika berdasarkan nilai transaksi (trading value), di posisi puncak adalah Thailand diikuti oleh Singapura dan Malaysia. Sedangkan Indonesia masih cukup kecil dan terkahir adalah Filipina. Sedangkan untuk jumlah perusahaan tercatat tertinggi adalah Malaysia, diikuti oleh Singapura, Thailand, dan Indonesia, serta di posisi paling sedikit adalah Filipina. Untuk Vietnam, meski kapitalisasi pasar dan nilai transaksinya kecil, perusahaan tercatatnya cukup banyak dibandingkan Filipina.

Bagi investor, pasar modal ASEAN merupakan pasar yang demikian menjanjikan peluangnya untuk berinvestasi. Wilayah ASEAN meliputi 10 negara dengan populasi kumulatif lebih dari 600 juta orang dan PDB sebesar USD 2 triliun. Lebih dari 90% dari yang nilai tersebut dimiliki oleh enam negara dari kolaborasi ASEAN Exchanges. Kesempatan bagi investor menjadi lebih jelas ketika menilik lebih dalam pada pasar saham di kawasan tersebut. Sebanyak enam negara yang merupakan bagian dari kolaborasi ASEAN Exchanges yang memiliki kapitalisasi pasar USD 2 triliun dan menawarkan lebih dari 3.000 perusahaan untuk berinvestasi.

Dengan jumlah saham perusahaan tercatat di bursa ASEAN yang cukup banyak maka akan dapat menyulitkan investor untuk memilih dan bingung sebaiknya mulai berinvestasi darimana. Oleh karena itu untuk memfasilitasi investasi lintas wilayah maka ASEAN Exchanges meluncurkan suatu referensi yang mudah dipahami oleh investor yaitu The Stars of ASEAN atau ASEAN Stars. ASEAN Stars merupakan sebutan untuk sebanyak 180 saham “blue-chip” yang merepresentasikan sebanyak 30 saham perusahaan yang paling populer di masing-masing negara di ASEAN. Daftar saham-saham ASEAN Stars ditentukan berdasarkan tingkat investability dengan basis kapitalisasi pasar dan tingkat likuiditas.

Dalam berinvestasi, selain return investor juga memperhatikan risiko (risk) yang harus diambil untuk mendapatkan return (imbal hasil) tersebut. Perbandingan antara return dengan volatilitasnya hanyalah satu dari beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur risk to reward ratio. Perhitungan yang paling populer untuk ratio ini adalah risk-ajusted return yaitu return setelah dinormalisasi dengan risiko. Penulis menggunakan parameter risk-ajusted return ini karena tingkat kemudahan perhitungannya yang dapat dilakukan oleh kalangan investor awam sekalipun.

Risiko itu dapat berupa systematic risk, yaitu risiko yang diakibatkan oleh market secara keseluruhan, dan unsystematic risk, yaitu risiko individual yang terkandung dalam suatu aset. Systematic risk lebih susah untuk dihindari karena berkaitan dengan kondisi market secara keseluruhan. Sedangkan sebagai investor, unsystematic risk dapat kita hindari dengan melakukan diversifikasi. Dengan diversifikasi seorang investor bisa meminimalisasikan risiko yang muncul dari suatu aset. Dalam penelitian ini penulis mencoba memberikan alternatif yang dapat digunakan dalam aktivitas diversifikasi aset/portofolio menggunakan analisis cluster.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian: “Analisis Cluster Pada Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cluster dari saham-saham ASEAN Stars berdasarkan kinerja saham tersebut menggunakan nilai Risk-Adjusted Return. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam diversifikasi portofolio saham-saham di negara-negara ASEAN bagi investor yang melakukan aktivitas investasi lintas wilayah di ASEAN. Biasanya keuntungan dari diversifikasi yang lebih tinggi diperoleh ketika investor mendiversifikasi portofolio berdasarkan negara dibandingkan diversifikasi portofolio berdasarkan sektor ekonomi (Marina, 2004).

LEBIH LENGKAPNYA KLIK DISINI



Selengkapnya...

Hasil Survey Untuk Sharing Session Ms Excel Intermediate & Advanced - CMPDP 2016

09 Juni 2016 14.07 By Arsyil Statistikawan 2 Komentar


Untuk mempersiapkan materi yang akan digunakan pada sharing session ms excel intermediate & advanced untuk rekan-rekan CMPDP yang akan dilakukan pada hari Jumat 17 Juni 2016, maka survey telah dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan beberapa kemampuan pengolahan dengan Ms Excel tingkat intermediate dan advanced. Survey dilakukan pada hari Jumat tanggal 3 Juni 2016. Kuesioner survey yang dibagikan dan kembali ke saya sebanyak 23 kuosioner. Kuesioner tersebut berupa isian (menandai/checklist) sebanyak 35 skill intermediate dan 10 skill advanced.

Berikut ini saya jabarkan hasil dari survey tersebut:

Ket.
Jumlah responden: 23
Jumlah skill intermediate: 35
Jumlah skill advanced : 10

Hasil untuk isian skill intermediate:



Sebanyak 6 responden atau 26% menguasai lebih dari 50% skill intermediate tersebut. Sisanya sebanyak 17 responden atau 74% menguasai kurang dari 50% skill intermediate tersebut.

Hasil untuk isian skill advanced:


Sebanyak 7 responden atau 30% menguasai lebih dari 50% skill advanced tersebut. Sisanya sebanyak 16 responden atau 70% menguasai kurang dari 50% skill advanced tersebut.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan skill yang dikuasai berikut ini persentasenya:


Artinya bahwa skill SUM, MIN, & MAX dikuasai oleh hampir semua responden yaitu ≥ 81%. Sedangkan COUNT, IF, & VLOOKUP dikuasai di kisaran 61-80% responden. Sebanyak 12 skill yaitu AND, DATE, dst., dikuasai oleh 41-60% responden. Untuk COUNTIF, FIND, dst., dikuasai oleh 21-40% responden. Terakhir untuk CONCATENATE, MATCH, dst., dikuasai ≤ 20% responden.

Untuk yang advanced sbb:


Artinya bahwa semua 10 skill advanced dikuasai oleh ≤50% responden.

Semoga sharing session Ms Excel yang akan dilaksanakan nanti dapat bermanfaat buat rekan-rekan CMPDP.

Terima kasih dan salam sukses!

Arsyil Hendra Saputra
--------------------------------------------
“You live only once, do your best everyday”

Selengkapnya...

Daftar Isi

Kata Bijak Hari Ini

3 RUMUS SUKSES

Rumus 1 :
Man Jadda Wajada
(Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil)
Rumus 2 :
Man Shobaro Zhafira
(Siapa yang bersabar akan beruntung)
Rumus 3 :
Man Saro 'Aladdarbi Washola
(Siapa yang berjalan di jalur-Nya akan sampai)